Minggu, 30 Oktober 2016

laporan praktikum fisika dasar tegangan permukaan 1

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

TEGANGAN PERMUKAAN I

A.      TUJUAN
1.      Memahami adanya gaya – gaya pada permukaan zat cair atau antara batas dengan bahan lain
2.      Menentukan besar tegangan permukaan zat cair
3.      Menentukan besar tegangan suatu larutan
4.      Memahami prinsip percobaan tegangan permukaan
5.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan suatu zat cair
6.      Menghitung besar tegangan sabun pada larutan yang di uji coba

B.     TEORI DASAR
Tegangan permukaan adalah besar gaya yang terdapat pada permukaan zat cair tiap satuan panjang. Selain pada zat cair, tegangan (stress) juga dimiliki oleh zat padat. Tegangan pada zat padat jauh lebih besar daripada tegangan pada zat cair. Sesuai dengan teori partikel, menjelaskan bahwa antar partikel baik zat cair, padat, dan gas memiliki gaya Tarik-menarik. Pada zat padat jarak antar partikel sangat dekat dan gaya Tarik-menariknya sangat kuat, sehingga partikel-partikel hanya dapat bergerak ditempatnya. Hal ini akan mengakibatkan bentuk dan volum zat padat selalu tetap. Pada zat cair, jarak antar partikelnya renggang dan gaya tarik-menariknya tidak begitu kuat, sehingga partikel-partikelnya dapat bergerak bebas. Tetapi gerakannya tidak meninggalkan kelompoknya. Itulah sebabnya bentuk zat cair selalu berubah-ubah sesuai dengan tempatnya. Pada gas, jarak antar partikelnya berjauhan dan gaya tarik-menarik antar partikelnya sangat bebas dan tidak teratur. Itulah sebabnya bentuk dan volume gas selalu berubah sesuai dengan bentuk wadahnya.
Dua batang gelas AB dan CD dibuat sama panjangnya dan saling dihubungkan dengan dua utas benang AC dan BD.seperti pada gambar 1. di bawah ini.









Jika kedua batang gelas yang telah dihubungkan dengan benang dicelupkan ke dalam air sabun maka setelah diangkat, terjadi selaput  antara ABCD, dimana AC dan BD tidak tegak lurus. Lihat kedudukan benang sebelum dicelupkan yaitu A-E-C dan B-F-D ; sedangkan kedudukan setelah dicelupkan adalah A-G-C dan D-H-B. Dengan meletakkan kertas 17 milimeter di belakang selaput secara vertikal, maka yang terjadi adalah bagian terkecil G-H dapat diukur dan setelah selaput dipecahkan, E-F dapat dibaca.  

Misalkan tegangan tali pada G dan A adalah Dyne.  Masa benang dan selaput dapat diabaikan CD.  Berat dari sistem di bawah garis horizontal E-F ialah mg, gaya ini ditahan oleh tegangan tali dan tegangan selaput;
2N+2y   GH=mg                                                                     (1)
Misalkan P dan Q merupakan 2 buah titik yang berdekatan pada salah satu tali; dan jari-jari lengkungan dari garis lengkungPQ adalah r, sedangkan sudut yang dibentuk antara PQ dan pusat lengkungan adalah θ Iihat gambar 2.






Sudut POQ dan PQ = rθ. Karena berat benangdapat diabaikan dan tegangan selaput sabun selalu tega lurus benang, maka gaya normal N untuk sembarang temat pada benang adalah tetap.  Tegangan pada benang sepanjang PQ adalah N sin θ yang sebanding dengan tegangan permukaan sabun sepanjang PQ yang besamya 2y PQ ( aranya O ke P)
Jadi,                      Nsinθ =2γ PQ                                                             (2)
untuk θ yang kecil ;
N = 2yr                                                                        (3) 
Karena N dan T konstan, maka r juga konstan, jadi AC dan BD setelah terjadi selaput sabun membentuk lingkaran. Dengan mensubtitusikan persamaan (3) pada persarmaan (1) dan bila jarak G-H diketahui adalah c, maka persamaan (1) dapat dituliskan:
21c + 4yr = m.g                                                           (4)
Buktikan
r =  +  (b-c)                                                                               (5)
dimana L adalah jarak lurus AC pada saat terjadi selaput. Dengan demikian:
γ =
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesi berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil daripada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesi berlaku sebaliknya. Salah satu model peralatan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya Tarik-menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya Tarik-menarik antara molekul zat yang berbeda (adesi).
Tegangan permukaan sebuah campuran zat cair bukan fungsi sederhan tegangan permukaan komponen murni karena komposisi cairan pada campuran tidak sama dengan komposisi badan cairnya. Ketika temperatur dinaikkan, tegangan permukaan zat cair dalam keadaan setimbang dengan penurunan kerapatan uapnya dan menjadi nol pada titik kritis (Reid, 1991).
Ada beberapa cara untuk menerapkan tegangan permukaan suatu cairan. Dua cara diantaranya adalah :
1.    Metode cincin de-Nouy
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat torsi yang dinyatakan dalam dyne.
2.    Metode kenaikan kapiler
Metode ini hanya digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang tidak bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat tersebut akan naik ke dalam pipa sampai gaya gesek ke atas diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke bawah akibat berat zat cair.
·      Komponen gaya ke atas akibat tegangan permukaan yaitu ;
·      Keliling penampang pipa = 2 pr
Sudut kontak antar permukaan zat dengan dinding kapiler = q maka gaya ke atas total = 2 prg cos q.
Sabun dan detergen mempunyai efek menurunkan tegangan permukaan cairan. Hal ini dimaksudkan untuk mencuci dan membersihkan karena tegangan permukaan air yang tinggi mencegahnya masuk dengan mudah di antara serat-serat materi dan lekuk-lekuk yang terkecil. Zat-zat yang berfungsi memperkecil tegangan permukaan cairan disebut surfactant (Giancoli, 2000).
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan  didefinisikan sebagai gaya F persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada setia garis di permukaan fluida.
Rounded Rectangle: Y = F/2LTegangan permukaan Y di dalam selaput didefinisikan sebagai perbandingan gaya permukaan terhadap panjang permukaan (tegak lurus pada gaya) yang dipengaruhi oleh gaya itu.
 Tegangan permukaan suatu zat cair yang bersentuhan dengan uapnya sendiri atau udara ternyata hanya bergantung pada sifat zat cair itu dan suhunya. Hanya untuk air (pada tabel dibawah ini) menunjukkan bahwa umumnya tegangan permukaan berkurang jika suhunya naik. Pengukuran pada tegangan suatu lapisan minyak yang tipis sekali diatas permukaan. Air menunjukkan bahwa dalam hal ini tegangan permukaan suatu lapisan minyak yang tipis sekali diatas permukaan menunjukkan bahwa dalam hal ini, tegangan permukaan bergantung baik pada luas selaput minyak itu ataupun pada suhu.



Harga tegangan permukaan
Nama Zat Cair
1°C
N/m
Air
Air
Air
Air
Air sabun
Benzena
Etil Alkohol
Giserin
Helium
Karbon Tetraklorida
Minyak Zaitun
Neon
Oksigen
Raksa
0
20
60
100
20
20
20
20
-269
20
20
-247
-193
20
0,076
0,072

0,059
0,025
0,029
0,023





0,016

C.    ALAT DAN BAHAN
1.      Dua buah batang gelas yang sama panjangnya
2.      Benang
3.      Air sabun
4.      Kertas millimeter

D.    CARA KERJA
1.        Timbanglah berat batang gelas kaca tersebut beberapa kali dan catatlah hasilnya
2.        Hubungkan 2 batang gelas yang sama panjangnya dengan dua utas benang seperti gambar 1., dengan panjang benang 4 kali jarak ikatan pada batang kaca.
3.      Ukurlah jarak antara kedua benang dengan bantuan kertas milimeter.
4.      Celupkan kedua batang gelas kaca yang telah dlhubungkan dengan benang pada air sabun, lalu angkatlah batang kaca tersebut dengan memegang salah satu batang kaca tersebut dan dekatkantah pada kertas milimeter yang tersedia.  Aturlah agar jarak antara kedua lengan serta jarak antara kedua batang kaca yang terjadi dapat diukur dengan teliti.Catatlah hasil pengukuran saudara.
5.      Lakukan langkah ke (2) dan (4) dengan mengganti panjang benang (lebih panjang dari percobaan sebelunmya)
6.      Penggantian panjang benang sebanyak 3 kali perubahan.
7.      Gantilah air sabun yang telah dipergunakan dengan air sabum baru. (Air sabun dingin & air sabun hangat ). Kemudian ulangi langkah ke (2) dan ke (4)
8.      Lakukan pengamatan sebanyak 10 kali untuk masing-masing kondisi. Jangan lupa mencatat temperatur liap kali (sebelum dan sesudah percobaan)

E.  PERTANYAAN AWAL
1.      Buktikan persamaan (5) dan (6)!
2.      Jelaskan perbedaan mekanisme pertambahan luas permukaan antar selaput sabun yang direnggangkan dengan karet yang ditarik.
3.      Jelaskan mengapa silet atau jarum dapat terapung di atas permukaan air
4.      Jika anda mempunyal suatu pipa pegas yang lubangnya sangat kecil dan ujungnya anda masukkan ke dalarn air maka air akan naik ke dalarn pipa.  Jelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi.





JAWAB :
1.      Persamaan 5 : r =  + ¼ (b-c)
Persamaan 6 : γ =
2N+2j . GH    = mg                            r2             =  (L)2 + (r-) (b-c)
N sin Ө           = 2j PQ . Ө 15°           r2          = ¼ L2 + r2 2r. (b-c)+ ¼ (b-c)2
N                    = 2jr
Jika GH          = c                               r (b-c)  = ¼ L2 + ¼ (b-c)2
2N+2j GH      = mg                            r           = 
2 (2jr)+2jc      = mg                            r           =   +  (b-c)
4jr+2jc            = mg                                        Terbukti !!
2j (2r+c)         = mg
J                      =
Terbukti !!

2.    Mekanisme pertambahan luas permukaan karet yang ditarik merata sedangkan pertambahan luas permukaan antar selaput sabun yang direnggangkan tidak merata. Ketidakmerataan tersebut dapat terlihat dari warna pelangi yang terbentuk pada gelembung sabun

3.    Dalam hal ini perbedaan massa jenis antara air dannkedua benda tersebut adalah penyebabnya. Karena massa jenis silet atau jarum tersebut lebih besar daripada air sehingga menyebabkan benda tersebut terapung. Selain itu, factor lainnya adalah karena adanya kohesi pada molekul-molekul fluida. Setiap benda yang dicelupkan ke fluida maka akan memberikan gaya kebawah. Hal tersebut menyebabkan molekul bagian bawah fluida memberikan gaya pemulih yang arahnya berlawanan dengan gaya dari benda tersebut. Gaya pemulih itulah yang menyebabkan jarum atau silet tetap berada diatas permukaan air tanpa tenggelam
4.    Tegangan permukaan pada airlah yang menyebabkan air akan naik ke pipa. Hal tersebut membuat zat cair mempunyai sudut kontak c90 akan naik keatas pipa  lebih tinggi daripada permukaan zat cair. Semakin kecil pipa maka semakin tinggi zat cair naik ke pipa

F.     TABEL PENGAMATAN
» Massa batang kaca
No
M1 (gram)
M2 (gram)











            » Panjang benang
No
L1 (cm)
L2 (cm)
L3 (cm)


















G.    PERHITUNGAN
Ø  Massa Batang
No
Massa (gr)
Massa (kg)
Massa (kg)2
1.
2.
3.
4.
5.
40,8
40,2
40,7
40,9
40,3
0,0408
0,0402
0,0407
0,0409
0,0403
0,00166464
0,00161604
0,00165649
0,00167281
0,00162409
202,9
0,2029
0,00823407

∆x =                                   KSR =  (100%)
m =                                KSR =   x 100%
       =                                            = 0,005426989%
       =  
       = 0,0002202272

Ø  Jarak benang 0,03 m dan panjang benang 0,06 m
Percobaan
c
c2
r
r2
1
0,01
0,0001
0,01
0,0001
2
0,015
0,000225
0,01
0,0001
3
0,01
0,0001
0,015
0,000225
4
0,012
0,000144
0,015
0,000225
5
0,015
0,000225
0,014
0,000196
0,062
0,000824
0,064
0,000906

C1 =  = 0,0124


∆C1  =                                         KSR =  x 100%
                                                 = 0,0669889
  = 0,0008306624

∆r1 =                                         KSR =  x 100%
                                                      = 0,16275516
 
  = 0,002083266

Ø  Jarak benang 0,035 m dan panjang benang 0,007 m
Percobaan
c
c2
r
r2
1
0,01
0,0001
0,02
0,0004
2
0,009
0,00081
0,022
0,000484
3
0,01
0,0001
0,019
0,000361
4
0,009
0,00081
0,015
0,000225
5
0,01
0,0001
0,011
0,000121
0,048
0,00192
0,087
0,001591

C2 =  = 0,0096                                          KSR =  x 100%
∆C2 =                                         = 0,64549729 %
∆C2 =                                     (C2 ± ∆C2) = (0,0096±0,00006196)m
∆C2 =  
        =  
        =  x 0,03098387 = 0,006196774

R2 =  = 0,0174                                          KSR =  x 100%
∆r2 =                                          = 1,12913103%
∆r2 =  
∆r2 =  
∆r2 =   = 0,01964688

Ø  Jarak benang 0,045 m dan panjang benang 0,09 m
Percobaan
c
r2
r
r2
1
0,006
0,000036
0,02
0,0004
2
0,005
0,000025
0,021
0,000441
3
0,006
0,000036
0,02
0,0004
4
0,005
0,000025
0,021
0,000441
5
0,004
0,000016
0,022
0,000484
0,026
0,000138
0,104
0,002166

∆C3 =
∆C3 =                              KSR =  x 100%
       =                                             = 0,0001346154%
       =  
       =  x 0,00035 = 0,000007
(C3 ± ∆C3) = (0,052 ± 0,000134)





R3 =                                          KSR =  x 100%
∆R3 =                                          0,0006730769%
        =                                   (r3 ± ∆r3) = (0,02080,000035)
       =   = 0,00035

suhu →
  C + 273K = 302K
 nst
      = 
                     = 0,1655629% (4 AP)
 

H.    PERTANYAAN AKHIR
1.      Hitunglah berapa besar tegangan permukaan larutan sabun yang anda gunakan untuk masing-masing larutan yang dicobakan.
2.      Buktikan bahwa tegangan permukaan γ = F/2l dan jelaskan arti fisis dari perumusan tersebut
3.      Sampai dimana berat benang dapat diabaikan terhadap batang gelas.
4.      Apakah dimensi dari γ Apakah γ tergantung pada tekanan dan temperatur? Jelaskan jawaban anda.

Jawab:
1.      Formula:
 , dengan massa rata- rata dari 5 kali pengukuran sebesar 40 maka besar tegangan permukaan adalah sebagai berikut:
a.       ; Jarak benang = 3 cm = 3x10-2: Panjang benang = 6 cm = 6x10-2 m
  
      = 6.875 N/m
         
= 0.0981050456
a.       ; Jarak benang = 3,5 cm = 3,5x10-2: Panjang benang = 7 cm = 7x10-2 m
   = 4.625 N/m
         
= 0.0416459764
b.      ; Jarak benang = 4,5 cm = 4,5x10-2: Panjang benang = 9 cm = 9x10-2 m
    
        = 3.3470394737 N/m
         
          
= 0.0262398147

2.      Arti fisis dari rumus tegangan permukaaan:tegangan permukaan adalah suatu cairan yang berhubungan dengan garisgaya teganng yang dimiliki permukaan cairan tersebut.
Description: Bukti tegangan permukaan
Seutas kawat dibengkokkan membentuk huruf U. Pada kaki-kai kawat tersebut di pasang seutas kawat sedemikian rupa sehingga dapat bergeser.

Ketika kedua kawat ini dicelupkan ke dalam larutan sabun dan di angkat kembali, maka kawat kedua akan tertari ke atas (kawat harus ringan). Agar kawat kedua tidak bergerak ke atas, kita harus menahannya dengan gaya ke arah bawah.
Jika panjang kawat kedua l dan larutan sabun yang menyentuhnya memiliki dua permukaan, maka tegangan permukaan sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan (γ) dalam hal ini didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaaan (F) dan panjang permukaan (2l) tempat gaya tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

γ =
Pada umumnya nilai tegangan permukaan zat cair berkurang dengan adanya kenaikan suhu.

3.      Berat benang dapat  terabaikan  pada saat titik tumpunya yang terdapat didaerah 2 kawat yang sama panjang.
4.      Berdasarkan satuan dari  yaitu N/m maka dimensi dari  adalah sebagai berikut:
  
Iya tegangan permukaan () tegantung pada tekanan dan suhu. Tegangan permukaan akan menurun apabila suhunya dinaikkan. Hal tersebut tejadi karena meningkatnya energi kinetik molekul. Kemudian untuk tekanan mempengaruhi ketika proses pembuatan gelembung. Ketika pembuatan gelembung selaput air sabun berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya, kemudian timbul perbedaan tekanan udara di bagian luar selaput dan tekanan bagian dalam selaput. Akibat perbedaan tekanan udara inilah muncul gaya kohesi. Dari gaya kohesi inilah terjadi tegangan permukaan.



I.       ANALISA DATA
Percobaan ini dilakukan untuk memahami dan mengamati adanya gaya-gaya pada permukaan zat cair atau antara batas dengan bahan lain serta menentukan besar tegangan permukaan zat cair.
Zat cair yang digunakan dalam hal ini adalah campuran detergen dan air. Percobaan ini tidak mengubah konsentrasi melainkan mengubah jarak ikatan dan panjang benang.
Sebelum melakukan percobaan ini, terlebih dahulu kami menimbang massa beban batang dengan neraca dengan 5 kali pengukuran dan diperoleh ∆m sebesar 0,2202272 x  kg dan KSR nya sebesar 0,005426989% yaitu sebanyak 8 angka penting.
Untuk panjang benang dan jaraknya dilakukan 3 kali perlakuan, dengan masing-masing perlakuan dibuat 5 kali percobaan. Pada perlakuan pertama dengan panjang benang 6 cm dan jarak 3 cm dilakukan 5 kali pengukuran jarak selaput sabun dan jari-jari selaput sabun, diperoleh data dengan rata-rata jarak antar selaputnya adalah 0,0124 cm dengan KSR nya 0,0669% yaitu berupa 4 angka penting. Dan rata-rata jari-jarinya yaitu 0,0128 cm dengan nilai KSR 0,1627 yaitu berupa 5 angka penting.
Pada perlakuan kedua, yaitu dengan panjang benang 7 cm dan jarak 3,5 cm diperlakukan sam 5 kali pengukuran jarak selaput dan jari-jari selaputnya. Diperoleh rata-rata jarak selaputnya adalah 0,0096 cm dengan KSR sebesar 0,645 yaitu 3 angka penting, dan  rata-rata jari-jari selaputnya adalah 0,0174 cm dan KSR nya adalah 0,00067 yaitu 3 angka penting.
Pada perlakuan ketiga, yaitu dengan panjang 9 cm dan jarak 4,5 cm diperoleh rata-rata jarak selaputnya yaitu 0,052 cm dengan KSR 0,0001 yaitu berupa 4 angka penting, dan rata-rata jari-jari selaputnya yaitu 0,0208 cm yaitu sebanyak 5 angka penting.
Pada variabel panjang benang, dapat disimpulkan bahwa panjang benang sebanding dengan besarnya tegangan permukaan. Jadi, semakin panjang benang yang digunakan makan semakin besar pula tegangan permukaannya.
Dari perhitungaan yang kami hitung, dapat diketahui bahwa menurunnya nilai tegangan permukaan suatu zat cair dapat dilihat dari besar luas permukaan lapisan yang dibentuk oleh gelembung sabun akibat pergeseran panjang benang. Semakin besar luas permukaan yang terbentuk oleh zat cair maka semakin kecil nilai tegangan permukaan.
Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya suhu molekul- molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh  interaksi antara molekul berkurang sehingga tegangan permukaannya menurun.
Gelembung sabun atau air berbentuk bulat karena dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan. Gelembung sabun memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan diantara kedua selaput tipis tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan permukaan menyebabkan selaput berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya.
Ketika selaput air sabun berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya, timbul perbedaan tekanan udara di bagian luar selaput (tekanan atmosfir) dan tekanan udara di bagian dalam selaput. Tekanan udara yang berada di luar selaput (tekanan atmosfir) turut mendorong selaput air sabun ketika ia melakukan kontraksi, karena tekanan udara di bagian dalam selaput lebih kecil. Setelah selaput berkontraksi, maka udara di dalamnya (udara yang terperangkap di antara dua selaput) ikut tertekan, sehingga menaikkan tekanan udara di dalam selaput sampai tidak terjadi kontraksi lagi. Dengan kata lain, ketika tidak terjadi kontraksi lagi, besarnya tekanan udara di antara dua selaput sama dengan jumlah tekanan atmosfir dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan selaput.
Pada tetes air hanya memiliki satu selaput tipis, yakni pada bagian luar tetes air. Bagian dalamnya penuh dengan air. Akibat adanya gaya kohesi, maka timbul tegangan permukaan. Bagian tetes air ditarik ke dalam, akibatnya air berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya. Tekanan atmosfir yang berada di luar turut membantu menekan tetes air. Kontraksi akan terhenti ketika tekanan pada bagian dalam air sama dengan jumlah tekanan atmosfir dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan selaput air.

J.        KESIMPULAN
a.       Besarnya permukaan sebanding dengan gaya permukaan dan berbanding terbalik dengan konsentrasi larutan dan panjang permukaan.
b.      Konsentrasi air sabun memengaruhi terbentuknya selaput atau tidak, karena semakin besar konsentrasi air sabun maka selaput yang dihasilkan akan mudah pecah sehingga sulit untuk mengukur jarak lengkungan yang tercipta.
c.       Berat benang dapat diabaikan jika tegangan permukaan pada selaput sabun selalu tegak lurus terhadap unsur-unsur benang.
d.      Tegangan permukaan dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, dan panjang tali.
e.       Gaya-gaya pada benang yaitu gaya normal dan juga gaya tegangan tali pada benang dapat diabaikan karena bernilai konstan.
f.       Tegangan permukaan dapat membuat sebatang jarum tidak tenggelam jika diletakkan di atas permukaan air. Hal ini terjadi karena jarum akan membuat lengkungan kecil pada permukaan air itu, yang menyebabkan  jarum tidak akan tenggelam walaupun rapat massanya sepuluh kali rapat massa air.

K.    SARAN
Pada saat melakukan percobaan, dibutuhkan ketelitian dalam:
1.      Mengikatkan benang pada batang kaca, karena air sabun yang licin dapat meyulitkan dalam mengikat benang, dan jika tidak dilakukan dengan hati-hati, maka panjang benang yang diikat tak akan sesuai denganpanjang benang yang diharapkan.
2.      Menyeimbangkan batang kaca dengan benang (ukuran batang yang berbeda) sehingga perlu dilakukan beberapa kali.
3.      Meningkatkan ketelitian dalam membaca kertas milimeter block.

L.     DAFTAR PUSTAKA
§  Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika jilid 1. Erlangga: Jakarta.
§  Atkins, P. W. 1994. Kimia Fisik edisi ke-4 jilid 1. Erlangga: Jakarta
§  D, Satya. 2012. Hubungan Detergen dengan Tegangan Permukaan Air . (Onlone), (http://satyad.blogspot.com/2012/02/hubungan-deterjen-dengan-tegangan.html. diakses pada 5 Mei 2014)
§  Kanginan, Marthen. Physics for Senior High School 2nd Semester Grade XI. 2010. Jakarta: Erlangga
§  Bird, T. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
§  Giancoli, D. C. 1997. Fisika Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga

§  http://www.kajianpustaka.com/2012/11/tegangan-permukaan.html

2 komentar:

  1. Maaf saya boleh minta softcopynya nggak ya? Belum paham di bagin pembuktian persamaan 5 dan kayanya ini ada gambarnya tapi nggak muncul di sini yah?
    Makasih
    shugo.chara59@yahoo.com

    BalasHapus
  2. Harrah's Casino & Resort Map & Floor Plans - Mapyro
    Harrah's Casino 경상북도 출장샵 & 구리 출장샵 Resort is a casino hotel in Southern California and part 평택 출장안마 of the 통영 출장안마 Caesars 전라북도 출장마사지 Travel Network. Harrah's Resort features over 2,300 hotel rooms and suites,

    BalasHapus

adab perizinan

Sabtu, 17 Desember 2016 PENTINGNYA ADAB PERIZINAN perintah dan larangan rasulullah saw. tentang adab atau etika dan tata cara meminta...